Telah berkata Syekh yang martabatnya setinggi langit dan seluas bumi, yang dihormati oleh seluruh makhluk yang menghuni, yang selalu melayani murid-muridnya, yang selalu membuktikan dari apa yang telah diucapkannya, yang selalu membesarkan pemberian walaupun sangat kecil yang diterimanya :
وَاْلاُصُوْلُ الْقَدِرِيَّةُ خَمْسَةُ : عُلُوُّ الْهِمَّةِ، وَحِفْظُ الْحُرْمَةِ، وَحُسْنُ الْخِدْمَةِ، وَنُفُوْذُ الْعَزْمَةِ، وَتَعْظِيْمُ اْلنَّعْمَةِ.
"Prinsip (tarekat) Qodiriyyah ada lima:
1. 'Uluwwul Himmah (tinggi cita-cita).
2. Menjaga Kehormatan.
3. Baik Pelayanan.
4. Melaksanakan tekad yang telah ditentukan.
5. Membesar-besarkan Nikmat.
Dan dikatakannya pula:
فَمَنْ عَلَتْ هِمَّتُهُ ارْتَفَعَتْ مَرْتَبَتُهُ وَمَنْ حَفِظَ حُرْمَةَ اللَّهِ حَفِظَ اللَّهُ حُرْمَتَهُ وَمَنْ حَسُنَتْ خِدْمَتُهُ وَجَبَتْ كَرَامَتُهُ وَمَنْ اَنْفَذَ عُزْمَتَهُ دَامَتْ هِدَايَتُهُ وَ مَنْ عُظْمَتِ النِّعْمَةُ فِيْ عَيْنِهِ شَكَرَهَا وَمَنْ شَكَرَهَا اِسْتَوْجَبَ الْمَزِيْدَ مِنَ الْمُنْعِمِ حَسْبَمَا وَعَدَهُ
"Siapa yang tinggi cita-citanya, martabatnya menjadi tinggi. Siapa yang menjaga kehormatan Allah, dijaga oleh Allah kehormatannya. Siapa yang baik khidmatnya (pelayanannya), wajib karomat baginya. Siapa yang melaksanakan tekadnya, dia akan mendapat hidayah. Siapa yang membesar-besarkan nikmat dalam pandangan matanya, dia akan mensyukurinya. Siapa yang mensyukuri nikmat, dia akan diberi nikmat lebih banyak dari Sang Pemberi nikmat sebagaimana yang telah dijanjikannya".
(Miftahush Shudur zuz 1 fasal 4)